BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Typhoid merupakan penyakit
infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang
lebih dari satu minggu, gangguan pencernaan, dan gangguan kesadaran. Demam
typhoid bisa terjadi pada setiap orang, namun lebih banyak diderita oleh
anak-anak dan orang muda. Demam tifoid pada umumnya menyerang penderita
kelompok umur 5 – 30 tahun, laki – laki sama dengan wanita resikonya
terinfeksi. Jarang pada umur dibawah 2 tahun maupun diatas 60. Pada anak-anak hal
ini dikarenakan antibodi yang belum terbentuk sempurna dan dari segi sosial,
pola makanan anak-anak tidak baik yang didapat di lingkungan. Pada populasi
orang muda, penyebaran demam typhoid dapat disebabkan oleh kebiasaan makan yang
tidak mempertimbangkan faktor kebersihan dan tidak terbiasanya mencuci tangan
sebelum makan. faktor resiko lainnya adalah orang dengan status
imunocompromised dan orang dengan produksi asam lambung yang terdepresi baik
dibuat, misalnya pada pengguna antasida, H2 blocker, PPI, maupun didapat,
misalnya orang dengan achlorhydia akibat proses penuaan.
Typhoid ditularkan atau ditransmisikan kebanyakan
melalui jalur fecal-oral. Penyebaran demam typhoid dari orang ke orang sering
terjadi pada lingkungan yang tidak higienis dan pada lingkungan dengan jumlah
penduduk yang padat, hal ini dikarenakan pola penyebaran kuman S.typhi melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi biasanya melalui feses penderita.
Sepeti yang sudah disebutkan, transmisi terjadi melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi salmonella thypi yang masuk ke dalam tubuh manusia. Bila
terpapar S. Thypi sebanyak 105, potensi serangan relatif ringan dengan masa
inkubasi yang panjang. Dengan meningkatnya organisme atau > 109 potensi
serangan meningkat menjadi 95% dengan masa inkubasi yang lebih singkat.
Transmisi di negara berkembang terjadi secara water-borne dan food-borne
Penyakit typhoid merupakan suatu
penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh
infeksi kuman Salmonella typhi. Pada beberapa dekade terakhir Typhoid sudah jarang terjadi di negara-negara industri, namun
tetap menjadi masalah kesehatan yang serius di
sebagian wilayah dunia. Kejadian Typhoid
didunia sekitar 21,6 juta kasus dan terbanyak di Asia, Afrika dan Amerika Latin dengan angka
kematian sebesar 200.000. Setiap tahunnya, 7 juta kasus terjadi di Asia Tenggara, dengan angka
kematian 600.000 orang. Hingga saat ini penyakit Typhoid
masih merupakan masalah kesehatan di negara-negara tropis termasuk Indonesia
dengan angka kejadian sekitar 760 sampai 810 kasus pertahun, dan angka kematian
3,1 sampai 10,4%.(WHO, 2004)
Prevalensi Typhoid di Indonesia berdasarkan data
Riskesdas 2007 adalah 1,60%. Sedangkan prevalensi di Provinsi Banten sebesar
2,2 %. Insiden Typhoid
bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan; di
daerah rural (Jawa Barat) 157 kasus per 100.000 penduduk, sedangkan di daerah
urban ditemukan 760 sampai 810 kasus per 100.000 penduduk.(Riskesdas, 2007)
Adapun
data yang diperoleh peneliti dari RSUD Karawang khususnya di ruang Rengas
dengklok diperoleh pasien yang didiagnosa thypoid ada 452 pasien dari 13.777 , dalam
kurun waktu 3 bulan tahun 2013 adalah 3,28%.,thypoid merupakan kasus 5 besar
diantara 20 kasus penyakit terbesar di ruang ruang rengas dengklok RSUD Karawang.
Hasil
dari pengamatan perawat terhadap thypoid adalah kebiasaan mencuci tangan,
kebersihan makanan, pengetahuan, lingkungan, terlihat dari kondisi pasien saat
ini tampak kotor pada personal hygienenya, dan menurut keluarga tidak pernah
untuk mandi atau dimandikan, juga tidak pernah membiasakan mencuci tangan
sebelum makan. Berdasarkan hal tersebut diatas
peneliti merasa perlu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi tingginya angka thypoid di Ruang Rengas dengklok RSUD karawang
antara lain.
B. RUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “
Faktor-faktor yang berhungan dengan kejadian typhoid di ruang Rengas Dengklok RSUD
Karawang tahun 2013”.
C. TUJUAN
PENELITIAN
1. Tujuan
Umum
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka Typhoid di ruang rengas dengklok RSUD
Karawang tahun 2013.
2. Tujuan
khusus:
a. Terindentifikasi
pengaruh kebiasaan mencuci tangan terhadap tingginya angka Thypoid di ruang
rengas dengklok RSUD Karawang tahun 2013.
b. Terindentifikasi
pengaruh kebersihan makanan terhadap tingginya angka Thypoid di ruang rengas
dengklok RSUD Karawang tahun 2013.
c. Terindentifikasi
pengaruh pengetahuan terhadap tingginya angka Thypoid di ruang rengas dengklok
RSUD Karawang tahun 2013.
d. Terindentifikasi
pengaruh lingkungan terhadap tingginya
angka Thypoid di ruang rengas dengklok RSUD Karawang tahun 2013.
e. Terindentifikasi
pengaruh yang dominan terhadap tingginya angka Thypoid di ruang rengas dengklok
RSUD Karawang tahun 2013.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bidang
Pendidikan
Sebagai bahan untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan khususnya mengenai Faktor-faktor yang berhungan dengan kejadian typhoid dan memberikan informasi terbaru
melalui penelitian ilmiah.
2. Pelayanan
Rumah sakit
Diharapkan memberikan informasi dan sebagai masukan
yang berharga sehingga dapat diketahuinya Faktor-faktor yang berhungan dengan
kejadian typhoid
yang dapat meningkatkan standar asuhan keperawatan sehingga pelayanan menjadi
lebih baik dan memberikan asuhan keperawatan yang professional serta dapat
memberi pendidikan kesehatan bagi pasien.
3. Bidang
Penelitian
Diharapkan sebagai langkah awal penelitian
berikutnya untuk penelitian sejenis yaitu Faktor-faktor yang berhungan dengan
kejadian typhoid
sehingga
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan praktek keperawatan yang akan
datang.
"UNTUK BAB SELANJUTNYA BISA HUBUNGI : 081906696499"