MOHON MAAF

"Bagi sobat yang ingin copas, mohon maaf sekali karna untuk sementara blog dalam perbaikan jadi tidak diizinkan untuk di Copy"

Rabu, 01 Mei 2013

Efektifitas kompres dingin terhadap penurunan nyeri pasien fraktur


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fraktur  adalah  setiap  retak  atau  patah  pada  tulang  yang  utuh.  Kebanyakan fraktur  disebabkan  oleh  trauma  dimana  terdapat  tekanan  yang  berlebihan  pada  tulang,  baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat & Jong,  2005).    Fraktur  lebih  sering  terjadi  pada  laki-laki  daripada  perempuan dengan  umur  dibawah  45  tahun  dan  sering  berhubungan  dengan  olah-raga, pekerjaan,  atau  luka  yang  disebabkan  oleh  kecelakaan  kendaraan  bermotor. Sedangkan pada orang tua, wanita lebih sering mengalami fraktur daripada laki-laki  yang  berhubungan  dengan  meningkatnya  insiden  osteoporosis  yang  terkait dengan perubahan hormon pada monopouse (Reeves, Roux, Lockhart, 2001).  Fraktur merupakan ancaman  potensial atau aktual kepada integritas seseorang akan mengalami gangguan fisiologis maupun psikologis yang dapat menimbulkan respon  berupa  nyeri.  Nyeri  tersebut  adalah  keadaan  subjektif  dimana  seseorang memperlihatkan  ketidak  nyamanan  secara  verbal  maupun  non  verbal.    Respon seseorang   terhadap   nyeri   dipengaruhi   oleh   emosi,   tingkat   kesadaran,   latar belakang    budaya,  pengalaman  masa  lalu  tentang  nyeri  dan  pengertian  nyeri. Nyeri  mengganggu  kemampuan  seseorang  untuk  beristirahat,  konsentrasi,  dan kegiatan yang biasa dilakukan (Engram, 1999).Menurut  (Tanra,  2007  dalam  Akbar,  2009),  jumlah  penderita  mengalami fraktur  di  Amerika  Serikat  sekitar  25  juta  orang  pertahun.  Dari  jumlah  ini, mayoritas  mereka  masih  menderita  nyeri  karena  pengelolaannya  yang  belum adekuat.  Pengelolaan  nyeri  fraktur,  bukan  saja  merupakan  upaya  mengurangi penderitaan klien, tetapi juga meningkatkan kualitas hidupnya. Rasa nyeri bisa timbul hampir pada setiap area fraktur. Bila tidak diatasi dapat menimbulkan   efek   yang   membahayakan   yang   akan   mengganggu   proses penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, untuk itu perlu penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien.  Secara  garis  besar  ada  dua  manajemen  untuk  mengatasi  nyeri  yaitu manajemen farmakologi dan manajemen non farmakologi. Salah satu cara untuk menurunkan  nyeri  pada  pasien  fraktur secara  non  farmakologi  adalah  diberikan kompres dingin  pada area nyeri. Perawat harus yakin bahwa tindakan  mengatasi nyeri dengan kompres dingin dilakukan dengan cara yang aman (Potter & Perry, 2005). 

Pada  saat  peneliti  melakukan  studi  pendahuluan  di  ruang  bedah  RSUP.  H. Adam  Malik  Medan  diperoleh  data  bahwa,  pada  bulan  Maret  2010  terdapat  8 kasus  yang  mengalami  fraktur.  Fraktur  femur  merupakan  kejadian  tertinggi.  Berdasarkan  observasi  peneliti  sejumlah  pasien  dengan  keluhan  utama  nyeri sering  ditemui terutama pada pasien fraktur. Informasi yang didapat peneliti dari perawat ruangan pada saat itu, untuk mengatasi nyeri yang dirasakan oleh pasien diberikan obat analgetik saja dan tidak pernah diberi kompres dingin oleh perawat untuk mengatasi nyeri yang dirasakan pasien tersebut. Kompres dingin merupakan salah satu bentuk tindakan mandiri perawat yang perlu  dipertimbangkan  terutama  pada  pasien  yang  mengalami  nyeri  fraktur. Berdasarkan kondisi di atas dan keingintahuan peneliti tentang manfaat kompres dingin, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Efektifitas kompres dingin terhadap penurunan  intensitas  nyeri  pasien  fraktur  di  Rindu  B  RSUP.  H.  Adam  Malik Medan.

2.  Perumusan Masalah
Berdasarkan  uraian  dalam  latar  belakang  dapat  dirumuskan  masalah  penelitian yaitu  “Bagaimana  efektifitas  kompres  dingin  terhadap  penurunan  nyeri  pasien fraktur  di Rindu B RSUP. H. Adam Malik Medan.
3.   Tujuan Penelitian
1  Tujuan Umum
Tujuan  umum  penelitian  ini  adalah  untuk   mengidentifikasi  efektifitas kompres  dingin  terhadap  penurunan  intensitas  nyeri  pasien  fraktur  di  Rindu  B RSUP. H. Adam Malik Medan.
2   Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:
a. Mengidentifikasi  perbedaan  penurunan  intensitas  nyeri  fraktur  antara sebelum   dan   sesudah   intervensi   kompres   dingin   pada   kelompok intervensi di Rindu B RSUP. H. Adam Malik Medan.
b. Mengidentifikasi  perbedaan  penurunan  intensitas  nyeri  fraktur  antara sebelum  dan  sesudah  intervensi  pada  kelompok  kontrol  di  Rindu  B RSUP. H. Adam Malik Medan.c.Mengidentifikasi  perbedaan   intensitas   nyeri   fraktur  antara  kelompok intervensi  dan  kelompok  kontrol  di  Rindu  B  RSUP.  H.  Adam  Malik Medan.

4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan bermanfaat bagi:
1  Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan dalam memberi  praktek  pelayanan  keperawatan  yang  komprehensif  pada  pasien  yang mengalami nyeri fraktur.
2  Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian  ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber  informasi bagi   mahasiswa   nantinya   dalam   menerapkan   asuhan   keperawatan   berupa intervensi keperawatan di Rumah Sakit dalam perawatan nyeri pasien fraktur.
3  Penelitian Keperawatan
Penelitian    ini    diharapkan    dapat    memberikan    pengetahuan    dan keterampilan  berharga  bagi  peneliti,  sehingga  dapat  menerapkan  pengalaman ilmiah  yang  diperoleh  untuk  penelitian  dimasa  mendatang.  Selain  itu  juga menyediakan  informasi  awal  untuk  penelitian  keperawatan  sejenis,  khususnya untuk pasien yang mengalami nyeri  fraktur.